Jaja Bendu Panganan Khas Bumi Mekepung - Jembrana
Berkunjung ke Kabupaten
Jembrana kurang lengkap rasanya bila mencoba jaja bendu. Kue tradisional yang merupakan khas
bumi makepung ini, dibungkus dengan daun pisang. Jaja bendu telah menjadi idola dan selalu ada di berbagai kesempatan. Antara
lain sebagai keperluan agama, yang sering disajikan dalam berbagai upacara manusa
yadnya, hingga digunakan untuk acara-acara resmi di instansi pemerintahan. Bendu juga kerap
dijadikan buah tangan atau oleh-oleh bagi wisatawan yang mengunjungi Kabupaten Jembrana.
Peminatnya yang makin banyak membuat jaja bendu
sekarang banyak dijual di pasar tradisional dengan harga yang terjangkau,
mulai dari Rp 500 hingga Rp 1.000. Walaupun murah, tetapi rasanya tidak
murahan. Membuat jaja bendu tidaklah sulit, siapkan tepung beras ketan dan
campur dengan kelapa parut, adon dengan air sampai lembut atau lebih bagus
menggunakan air dari daun kembang sepatu dan garam secukupnya. Kemudian
panggang atau disangrai dengan menggunakan adonan khusus. Cara memanggang pun
harus menggunakan teknik khusus agar lapisannya tipis. Untuk isi jaja bendu, diisi dengan kelapa yang di parut dan dicampurkan dengan gula bali atau yang lebih sering disebut unti, takaran bahan harus pas saat membuat adonan bendu. Sementara cara
menggulungnya sama dengan dadar gulung. Daun pisang sengaja digulung untuk
membungkus jaja bendu agar kue tetap kering atau tidak lembek. Selain terlihat
lebih rapi, aroma daun pisang membuat jaja bendu terasa lebih nikmat. Namun
jaja bendu tidak tahan lama, hanya bertahan selama satu hari. Jaja bendu yang
manis ini sangat cocok dihidangkan dengan kopi.
Nama : Putu Wahyu Arta Negara
NIM : 13206021
Prodi : Kantor Depan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar